Home » Kepri » Masyarakat Nelayan Penyong, Sedanau minta Perhatian Pemda

Masyarakat Nelayan Penyong, Sedanau minta Perhatian Pemda

Natuna — Batamlive.com. Pelantar atau bagi masarakat pulau kecil yang berada di kawasan Kepulauan Riau sangatlah dibutuhkan, karena selain sebagai pelabuhan rakyat juga tempat yang aman untuk menambatkan pompong dan sampan masyarakat disaat mereka pulang dari melaut

Pelantar rakyat Penyong tepatnya di RT. 01, RW. 05 Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).. Kondisi pelantar tersebut sangat memprihatinkan, namun masih tetap digunakan oleh masyarakt Penyong untuk laluan sehari – hari dan juga sebagai tempat tambatan pompong dan sampan nelayan.

Pelantar yang dibangun melalui dana Proyek Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) tahun 2009 itu sudah tidak layak untuk digunakan, bagian atas pelantar tampak renggang beberapa keeping papan yang hilang. Papan lantai pelantar yang masih ada sudah banyak yang lapuk.

Salah orang warga Penyong kepada awak media ini mengatakan bahwa mereka sangat kuatir dengan kondisi pelantar yang sudah rusak ini, karena pelantar tersebut juga merupakan tempat tambatan pompong dan sampan mereka saat pulang melaut.

“Kondisi pelantar sudah sangat memprihatinkan, sebenarnya sudah tidak layak digunankan, tapi apa daya kami Cuma itu yang ada di daerah kami, mau tak mau kami mesti menggunakannya,” ujar Ujang salah seorang masyarakat nelayan

Lebih lanjut sumber mengharapkan perhatian dari Pemerintah Daerah untuk memperbaiki atau menganti dengan yang lebih layak. Bayangkan saja pelantar kayu tersebut dibangun 13 tahun silam.

Masyarakat juga kuatir suatu saat terjadi anggin kencang dan merobohkan pelantar tersebut, akibatnya pompong dan sampan nelayan akan hanyut ketenggah lautan, sehingga apabila angin kencang dimalam hari membuat tidur kami tidak tenang, padahal esok pagi harus melaut untuk mencari nafkah.

Menurut masyarakat Penyong kondisi pelantar yang sangat memprihatinkan ini juga sudah diketahui oleh pihak Kelurahan Sedanau maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, tetapi tidak juga dilakukan perbaikan, atau menunggu korban jiwa dulu baru menjadi perhatian dan baru diperbaiki.

“Pihak Kelurahan dan Pemkab Natuna sudah mengetahui kondisi pelantar ini, namun mereka seolah – olah cuek saja, atau apakah perlu dulu ada korban jiwa baru diperbaiki pelantar ini,: jelas Ujang

Masyarakat Penyong berharap agar Pelantar tempat mereka lalui sehari – hari untuk melaut mencari makan bisa diperbaiki sehingga layak untuk digunakan, masyarakat tidak minta yang muluk – muluk untuk di buatkan pelantar beton seperti daerah lain.

Jangan sampai apa yang masyarakat kuatirkan terjadi baru Pelantar itu menjadi perhatian pemerintah, karena pelantar tersebut merupakan tempat mereka melakukan aktivitas sehari – hari. Kalaulah pelantar itu roboh alamat menderitalah masyarakat Penyong akibat karena sampan dan pompong mereka akan hanyut ketengah lautan. (Tim)

About admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.